Ini Liriknya :
“Lingsir wengi sliramu tumeking
sirno…
Ojo tangi nggonmu guling…
Awas jo ngetoro…
Aku lagi bang wingo wingo…
Jin setan kang tak utusi…
Dadyo sebarang…
Wojo lelayu sebet…”
Wojo lelayu sebet…”
Dalam
Bahasa Indonesia :
"Menjelang
malam, dirimu akan lenyap…
Jangan bangun dari tempat tidurmu…
Awas jangan menampakkan diri…
Aku sedang dalam kemarahan besar…
Jin dan setan yang kuperintah…
Menjadi perantara…
Untuk mencabut nyawamu…”
berikut
adalah kisah kejadian yang dialami oleh seorang warga Kaskusers::
beberapa tahun yg lalu saya pernah mengalami kejadian
begini :
Suatu malam tiba - tiba saya terjaga dari tidur, lalu
saya melihat pintu kamar saya terbuka pelan2… keadaan saat itu samar - samar
karena lampu di kamar saya matikan sebelum tidur.
Tiba2 terdengar alunan lagu-lagu jawa seperti lingsir wengi, padahal saya sendiri tidak bisa berbahasa jawa, setelah itu seorang nenek memakai baju khas jawa masuk ke kamar sambil bergumam berbahasa jawa.
Tiba2 terdengar alunan lagu-lagu jawa seperti lingsir wengi, padahal saya sendiri tidak bisa berbahasa jawa, setelah itu seorang nenek memakai baju khas jawa masuk ke kamar sambil bergumam berbahasa jawa.
Spontan saya ketakutan, tetapi badan saya tidak bisa
digerakkan seperti tertindih, saya terus memperhatikan nenek - nenek itu, tiba2
nenek itu terdiam dan memperhatikan saya lalu dia tertawa kecil.
Setelah itu, nenek tersebut mendekati saya yg waktu itu
masih dalam posisi terlentang tidur, nenek itu terus bergumam bahasa jawa
seakan2 sedang ngobrol. Saat nenek itu berdiri di dekat kaki saya, dia jongkok
kecil dan menyentuh paha saya dengan jari dia.
Saya pikir ini cuman mimpi buruk, tetapi ketika dia
menyentuh paha saya sangat terasa nyata, saya pun memaksakan diri untuk
berontak dan berhasil bangun sambil mengepal tangan saya dan memukul nenek itu,
tetapi malah angin yg saya pukul. nenek itu tiba - tiba lenyap.
keringat saya mengucur dan napas saya tersengal – sengal.
Nah setelah mendengar lagu lingsir wengi, saya menjadi teringat kembali kejadian itu.
Nah setelah mendengar lagu lingsir wengi, saya menjadi teringat kembali kejadian itu.
Ternyata Asal Muasal Kidung ini Plesetan dari
Aslinya yang diciptakan Sunan Kalijaga :
“Sangat sangat disayangkan kalo ada yang menganggep kidung
rumekso ing wengi adalah lagu / kidungnya mbakyu kunti. Padahal kanjeng sunan
kalijogo menciptakan / membuat kidung itu untuk ‘unen2′ yang dalam masyarakat
jawa / kejawen sebagai pengganti dzikir / wirid oleh muslim jawa pada waktu
dulu sehabis melakukan sholat malam.
kalo lebih dicermati kidung tersebut dikenal karena
berisi mantra tolak balak, lagu kidung ini mengingatkan manusia agar
mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga terhindar dari kutukan
dan malapetaka yang lebih dahsyat. Dengan demikian kita dituntut untuk
senantiasa berbakti, beriman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Sedangkan fungsi kidung secara eksplisit tersurat dalam
kalimat kidung itu, yang antara lain ;
Penolak balak di malam hari, seperti teluh, santet,
duduk, ngama, maling, penggawe ala dan semua malapetaka, Pembebas semua benda ,
Pemyembuh penyakit, termasuk gila, Pembebas pageblug, Pemercepat jodoh bagi
perawan tua, Menang dalam perang, Memperlancar cita-cita luhur dan mulia.
berikut artinya dalam bahasa
indo..
"Ada kidung rumekso ing wengi (lagu
yang mengalun ditengah malam). Yang menjadikan kuat selamat terbebas dari semua
penyakit. Terbebas dari segala petaka. Jin dan setanpun tidak mau. Segala jenis
sihir tidak berani. Apalagi perbuatan jahat guna-guna tersingkir. Api menjadi
air. Pencuripun menjauh dariku. Segala bahaya akan lenyap.
Semua penyakit pulang ketempat
asalnya. Semua hama menyingkir dengan pandangan kasih. Semua senjata tidak
mengena. Bagaikan kapuk jatuh dibesi. Segenap racun menjadi tawar. Binatang buas
menjadi jinak. Pohon ajaib, tanah angker, lubang landak, gua orang, tanah miring
dan sarang merak.
Kandangnya semua badak. Meski
batu dan laut mengering. Pada akhirnya semua slamat. Sebab badannya selamat
dikelilingi oleh bidadari, yang dijaga oleh malaikat, dan semua rasul dalam
lindungan Tuhan. Hatiku Adam dan otakku nabi Sis. Ucapanku adalah nabi Musa.
Nafasku nabi Isa yang teramat
mulia. Nabi Yakup pendenganranku. Nabi Daud menjadi suaraku. Nabi Ibrahim
sebagai nyawaku. Nabi sulaiman menjadi kesaktianku. Nabi Yusuf menjadi rupaku.
Nabi Idris menjadi rupaku. Ali sebagai kulitku. Abubakar darahku dan Umar
dagingku. Sedangkan Usman sebagai tulangku.
Sumsumku adalah Fatimah yang amat
mulia. Siti fatimah sebagai kekuatan badanku. Nanti nabi Ayub ada didalam
ususku. Nabi Nuh didalam jantungku. Nabi Yunus didalam otakku. Mataku ialah
Nabi Muhamad. Air mukaku rasul dalam lindungan Adam dan Hawa. Maka lengkaplah
semua rasul, yang menjadi satu badan."
Maaf tak ada maksud untuk sok tau, hanya
bemaksud artian kidung dari Sunan Kalijaga tidak disalah artikan, Untuk sekali
lagi saya minta maaf hanya sharing saja..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar